Skip to main content

Dua Jalur Menerbitkan Buku: Positif dan Negatif

Teman-teman yang hobi banget nulis pasti punya harapan suatu ketika buku kita bisa ditemukan di toko buku konvensional maupun on-line, dan disandingkan bersama dengan karya penulis-penulis yang sudah tersohor, atau ingin melihat karya kita diberi label "Best Seller". Namun, salah satu kendala bagi penulis pemula seperti kita ini adalah bagaimana kita bisa menerbitkan buku karya kita sendiri.

Pict taken from http://www.spartanburg2.k12.sc.us
Ada dua cara yang bisa dipilih untuk menerbitkan buku. Satu, dengan Self Publishing atau menerbitkan, mencetak, dan menjual buku kita sendiri. Kedua, dengan melalui penerbit. dua cara tersebut memiliki kelebihan serta kekurangan. Kalau kita pilih Self Publishing, kelebihannya ada pada keuntungan yang akan kita dapatkan. Kita yang menghandle proses cetaknya, jadi kita tahu berapa kisaran harga jual buku, dan ingin kita jual dengan harga berapa. selain itu, kita bisa menentukan berapa eksemplar yang akan kita cetak, sesuai dengan pesanan dan budget kita. Kelemahannya, banyak waktu yang tersita untuk menghandle proses tersebut. Dan, kalau kita tidak cukup mampu untuk memasarkan buku-buku kita.

Cara kedua, melalui penerbit. kelebihan yang ditawarkan adalah kita tidak perlu menanggung biaya cetak buku, dan semuanya sudah ditangani oleh pihak penerbit. Kekurangannya, hasil penjualan buku akan dipotong biaya operasional. Selain itu, ada beberapa sistem pembayaran yang perlu diketahui oleh penulis seperti kita.

Pertama, sistem Beli Putus. Sistem ini bisa jadi menguntungkan dan merugikan bagi penulis. Kalau karya kita tidak cukup diminati di pasar, kita tidak terlalu was-was. Tapi kalau karya kita ternyata laku keras, kita tidak akan mendapatkan keuntungan apapun saat naskah kita dicetak ulang karena kita sudah menerima pembayaran di muka.

Kedua, sistem royalti. Setiap penerbit memiliki kebijakan sendiri untuk masalah ini. Tidak semua penerbit mematok besaran royalti yang sama. Tapi, biasanya sekitar 5% sampai 10%. Keunggulannya jika naskah kita laku keras dan diminati banyak orang, tabungan kita akan terus bertambah. Tapi kalau kurang diminati, ya... gigit jari.

Tetapi, jalan apapun yang kita pilih untuk menerbitkan karya kita, harus kita pikirkan masak-masak. Kebaikan dan segala risikonya kita sendiri yang menanggung. Jika kita memilih jalur penerbit, bisa kita pikirkan lagi sistem mana yang akan kita ambil. dan yang jelas, bila karya kita sudah naik cetak, dan mulai dipasarkan, kita tetap hrus gencar melakukan promosi agar buku kita bisa laku dan dikonsumsi banyak orang.

TETAP SEMANGAT MENULIS, KAWAN :D

Comments

Popular posts from this blog

Nilai-nilai Moral dalam Tembang Durma

A. Lirik dan Arti Tembang Durma Pict. from ISI JOGJA Official Site Bener luput ala becik lawan begja cilaka mapan saking ing badan priyangga dudu saking wong liya pramila den ngati-ati sakeh dirgama singgahana den eling (Diyono, 1992: 38-39) benar dan salah, untung dan rugi ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain karenanya berhati-hatilah, Tuan sekarang banyak tipu muslihat sadar selalu, Tuan B.  Makna Tembang Durma Tembang Durma berisi tetntang kemarahan serta kekecawaan terhadap keadaan dimana moralitas dianggap tidak lagi penting. Ketika seseorang telah mendapatkan kebahagiaan, kejayaan, serta kehormatan, orang tersebut menjadi lupa. Tindakan yang sewenang-wenang dibenarkan, sehingga terjadi penindasan dimana-mana. Dalam tembang Durma, masyarakat digambarkan mengalami kemunduran moral atau munduring tata krama . Dengan banyaknya kejahatan, penipuan, dan kesewenang-wenangan saat ini menunjukkan bahwa memang manusia sedang mengalam

Sekilas tentang Eiffel Tolong - Clio Freya (bagian 1)

Sebuah novel yang saya beli ketika SMP telah memikat saya dengan konten yang bertema romansa remaja yang tidak se-enteng novel remaja lainnya. Yakin, deh, Sista juga akan berpendapat kurang lebih sama dengan saya ketika membaca buku ini. Serial petualangan dan romansa gubahan Clio Freya akan memberikan kamu sensasi berbeda. Adrenalin kamu akan ikut terpacu setiap kali membayankan tenrang jalan hidup seorang Fay Regina Wiranata yang tidak mudah. Semula hidup Fay baik saja, normal, tanpa kejanggalan. Hanya rasa sepi yang sering ditemuinya karena kedua orang tuanya yang terlampau sibuk dengan pekerjaan serta perjalanan bisnis mereka. Dalam ketiga serialnya, Fay disebutkan memiliki tiga sahabat baik: Cici, Dea, dan Lisa. Berlibur ke Paris membuat teman-teman Fay iri berat, apalagi sendirian. Fay awalnya menikmati perjalanannya berkeliling Paris saat secara mengejutkan ia disergap dan diculik oleh pria gila bernama Andrew McGallaghan. Pertemuan itu seketika mengubah hari-hari bah

Sepenggal Sejarah di langit Kademangan Jebres, tahun 1825.

Suasana di kraton Surakarta makin memanas, Perang Jawa makin bergelora dan melebarkan pengaruh hingga tlatah kraton Surakarta. Sinuhun Paku Buwono VI yang simpati dengan perjuangan Pangeran Diponegoro berpikir keras agar dapat membantu perjuangan tetapi beliau tidak mau dukungannya itu diketahui oleh pihak Belanda. Untuk itu beliau merubah fungsi menara hilal di dataran tinggi Gunung Kendil menjadi menara pengintai Beteng Vastenburg yang merupakan tangsi pasukan Kompeni Belanda. Sebagai kelengkapan juga dibentuklah satuan prajurit telik sandi (pasukan pengintai) yang berjumlah tujuh orang. Sebagai senopati pasukan telik sandi itu adalah Taruna yang kemudian mendapat anugerah nama menjadi Ki Joyo Mustopo dan wakilnya adalah Suryo Padmo Negoro. Prajurit telik sandi ini merupakan pasukan berani mati yang diberi nama pasukan Balkiyo. Pasukan telik sandi yang bermarkas di menara hilal Gunung Kendil, bertugas mengawasi kegiatan Belanda di Beteng Vastenburg secara jarak jauh deng