Beberapa waktu yang lalu, saya menyelesaikan naskah novel berjudul Sketsa Cinta Adriana. Dengan berbagai pertimbangan, saya akhirnya mengirimkannya ke sebuah penerbit, yang jujur saja, agak asing namanya buat saya. Tetapi, dengan tekat kuat saya pun mengirimkannya.
Tim Redaksi Penerbit S rupanya sangat kooperatif dan menyambut hangat penulis-penulis pemula. Saya pun merasa tidak lagi takut ataupun segan jika naskah saya ditolak dan saya dihina-hina (hahay, drama total). Masa tunggu selama reviewnya pun tidak terlalu lama, hanya satu bulan (beberapa penerbit baru mengkonfirmasi naskah dalam tiga atau enam bulan).
selama satu bulan, saya berdoa (karena hanya tinggal itu usaha yang saya bisa) sambil menyelesaikan naskah novel selanjutnya. Novel yang saya buat, sedianya akan ada kelanjutannya, sudah saya rencanakan ada dua buku selanjutnya.
Kemudian, hari pengumumannya pun tiba, 19 April 2015. Harap-harap cemas saya buka email pakai fasilitas Wi-Fi di kampus. Tetapi rupanya Gmail sedang trouble, email saya gagal loaded. karena sudah sore, saya pulang.
Di rumah, rupanya pulsa modem saya habis, hape saya hilang beserta SIM Card dan kartu memori, juga pulsanya (hahaha). Saya memutuskan beli nomor perdana internet saja, biar irit.
Sampai di belakang kampus, ternyata perdana internetnya habis. Saya pun pergi ke dekat pom bensin, karena di sana ada counter yang juga menjual kartu perdana.
"Mas, ada perdana internet?" aku sih, pengennya yang depannya I belakangnya 3, tengahnya M.
Si Masnya clingukan sambil batuk-batuk, "Tinggal 3, Mbak."
Yah... "Berapa mas?"
"1 Giga," jawab si Mas sambil ngebul-ngebulin asap rokoknya.
"Nggak, maksudnya berapa itu harganya?"
"Oh, 18.000."
Wow, lumayan mahal. Biasanya saya beli pulsa cuma 5K.
Saya pun pulang, pasang nomor di modem. "Lho kok nggak bisa connect? Kok connection terminated terus ya?"
Rupanya belum dapet SMS resmi dari 3. Oke, pasang lagi. Bisa. Langsung buka Gmail.
Hati pun dag dig dug, tidak keruan lah pokoknya. Begitu saya buka, saya disuruh buka attachmentnya. Manutlah. Dan ternyata.....
Belum bisa terbit.
Yah, belum rejeki saja. Juga mungkin faktor lain seperti daya jual naskah saya, atau mungkin kurang kenceng doanya. Tapi saya merasa senang, karena sikap Penerbit S yang kooperatif dan hangat terhadap penulis pemula macam saya. Semoga nanti saya dan Kawan-kawan lain yang punya hobi menulis bisa menemukan jalan yang lebih baik sampai naskah terbit. Kalau nama kita sudah pernah nongol di toko buku, bakal lebih mudah nantinya.
Jangan pernah berhenti mencoba, dan jangan pernah menyerah.
Salam penuh cinta....
Comments
Post a Comment