Skip to main content

Buat Ibuk

Tujuh tahun lalu, saya merasakan kehilangan seseorang yang amat penting dalam hidup saya. Orang yang saya cintai dan hormati, Bapak saya.

Tidak pernah terpikirkan dalam benak saya bahwa kepergian Bapak dapat mengubah kepribadian Ibu. Mungkin benar jika kehilangan orang tercinta, terlebih lagi secara mendadak, dapat memicu stres bahkan depresi. Ibu pun juga jadi pendiam selama hampir satu bulan. Ibu juga mengalami gangguan tidur, dan hilang selera makan. Ibu saya memang gemuk, sehingga penurunan berat badan sebagai efek sekunder pasca kehilangan Bapak, jadi tidak tampak. Saya baru sadar saat baju daster Ibu jadi lebih panjang daripada biasanya.

Tetapi, setelah masa-masa sulit yang menimpa keluarga kami, seolah-olah kami kehilangan sosok Ibu yang dulu. Kini Ibu tidak lagi lemhut, jadi uring-uringan, manja, galak, dan seringbmeninggalkan tanggung jawabnya sebagai orang tua.

Saya mencoba memahami posisi ibu yang harus menghidupi 4 anak sendiri (saya 5 bersaudara, kakak pertama sudah berkeluarga). Tetapi bukan hanya Ibu yang kehilangan, bukan hanya Ibu yang mencintai Bapak. Demu tetap bersekolah, saya menjual majalah, menjual donat roti bakar, dan berbagai macam cemilan. Tidak sempat saya memikirkan rasa malu, itu semua agar saya tidak teralu membebani Ibu. Setidaknya, anak SMP (saat itu) seperti saya bisa membiayai sekolah sendiri.

Yang saya inginkan hanya sikap dewasa Ibu dan tanggung jawabnya atas hidup kami. Saya mau merawat Ibu, bahkan kami juga sudah melunasi utang Ibu, tetapi saya tidak mau Ibu jadi manja seperti saat ini. 

Comments

Popular posts from this blog

Nilai-nilai Moral dalam Tembang Durma

A. Lirik dan Arti Tembang Durma Pict. from ISI JOGJA Official Site Bener luput ala becik lawan begja cilaka mapan saking ing badan priyangga dudu saking wong liya pramila den ngati-ati sakeh dirgama singgahana den eling (Diyono, 1992: 38-39) benar dan salah, untung dan rugi ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain karenanya berhati-hatilah, Tuan sekarang banyak tipu muslihat sadar selalu, Tuan B.  Makna Tembang Durma Tembang Durma berisi tetntang kemarahan serta kekecawaan terhadap keadaan dimana moralitas dianggap tidak lagi penting. Ketika seseorang telah mendapatkan kebahagiaan, kejayaan, serta kehormatan, orang tersebut menjadi lupa. Tindakan yang sewenang-wenang dibenarkan, sehingga terjadi penindasan dimana-mana. Dalam tembang Durma, masyarakat digambarkan mengalami kemunduran moral atau munduring tata krama . Dengan banyaknya kejahatan, penipuan, dan kesewenang-wenangan saat ini menunjukkan bahwa memang manusia sedang mengalam

Sekilas tentang Eiffel Tolong - Clio Freya (bagian 1)

Sebuah novel yang saya beli ketika SMP telah memikat saya dengan konten yang bertema romansa remaja yang tidak se-enteng novel remaja lainnya. Yakin, deh, Sista juga akan berpendapat kurang lebih sama dengan saya ketika membaca buku ini. Serial petualangan dan romansa gubahan Clio Freya akan memberikan kamu sensasi berbeda. Adrenalin kamu akan ikut terpacu setiap kali membayankan tenrang jalan hidup seorang Fay Regina Wiranata yang tidak mudah. Semula hidup Fay baik saja, normal, tanpa kejanggalan. Hanya rasa sepi yang sering ditemuinya karena kedua orang tuanya yang terlampau sibuk dengan pekerjaan serta perjalanan bisnis mereka. Dalam ketiga serialnya, Fay disebutkan memiliki tiga sahabat baik: Cici, Dea, dan Lisa. Berlibur ke Paris membuat teman-teman Fay iri berat, apalagi sendirian. Fay awalnya menikmati perjalanannya berkeliling Paris saat secara mengejutkan ia disergap dan diculik oleh pria gila bernama Andrew McGallaghan. Pertemuan itu seketika mengubah hari-hari bah

Sepenggal Sejarah di langit Kademangan Jebres, tahun 1825.

Suasana di kraton Surakarta makin memanas, Perang Jawa makin bergelora dan melebarkan pengaruh hingga tlatah kraton Surakarta. Sinuhun Paku Buwono VI yang simpati dengan perjuangan Pangeran Diponegoro berpikir keras agar dapat membantu perjuangan tetapi beliau tidak mau dukungannya itu diketahui oleh pihak Belanda. Untuk itu beliau merubah fungsi menara hilal di dataran tinggi Gunung Kendil menjadi menara pengintai Beteng Vastenburg yang merupakan tangsi pasukan Kompeni Belanda. Sebagai kelengkapan juga dibentuklah satuan prajurit telik sandi (pasukan pengintai) yang berjumlah tujuh orang. Sebagai senopati pasukan telik sandi itu adalah Taruna yang kemudian mendapat anugerah nama menjadi Ki Joyo Mustopo dan wakilnya adalah Suryo Padmo Negoro. Prajurit telik sandi ini merupakan pasukan berani mati yang diberi nama pasukan Balkiyo. Pasukan telik sandi yang bermarkas di menara hilal Gunung Kendil, bertugas mengawasi kegiatan Belanda di Beteng Vastenburg secara jarak jauh deng