Skip to main content

Brutu Krispi

Beberapa hari yang lalu, saat saya dan suami baru saja sampai di rumah kami, tetangga kami chat via WA. Tetangga kami ini namanya Agus, tinggal cukup dekat dengan kami. Ibunya baru saja dapat pesanan ayam potong, tapi bagian brutunya tidak dipakai. 
Teman-teman tahu brutu? Itu lho, yang jadi tempat tumbuhnya bulu ekor ayam itu. Kata orang tua dulu, kalauakan brutu bisa bikin pelupa. Iya lah, lha wong enak!
Karin itu, saya goreng aja pakai bumbu dan bahan seadanya. Suami yang bersihin, saya yang masak. Monggo, ini resepnya dari saya. Selamat menyimak!
foto ini dapat dari google, karena foto saya kurang bagus

BAHAN-BAHAN
1,5 kg Brutu ayam (ini seadanya, ya... Kemarin adanya kira-kira segini. Kalau yang teman-teman punya lebih banyak atau sedikit, sesuaikan saja bumbunya)

4 butir bawang putih
Setengah sdt Merica bubuk
Satu ruas jari Jahe
Satu ruas jari kunyit
Setengah sdt garam
Satu sdt Royco
Secukupnya kaldu jamur / MSG /Diskip aja
Satu centong Tepung beras (kira-kira ya 5 SDM)
4 centong terigu (saya pakai kunci biru)
Minyak goreng secukupnya

CARA MEMASAK
Pertama, Brutu yang sudah bersih ditiriskan. (Tips: buang bagian sentit yang kecil pada bagian atas brutu, isinya minyak untuk bulu-bulu ayam, itu bisa bikin brutu goreng kita nggak enak)
Kedua, buat bumbu halus dari bawang putih, garam, merica, Royco, kaldu jamur/MSG.
Ketiga, baluri brutu dengan bumbu sampai merata. Kita sisihkan dulu, supaya meresap.
Keempat, sambil nunggu meresap, bumbui tepung dengan sedikit merica, garam, dan Royco.
Kelima, panaskan minyak. Remas-remas brutu dengan tepung sampai tercampur rata dan tertutup tepung permukaannya.
Keenam, goreng sampai matang, sampai kuning keemasan. Angkat, tiriskan, terus dimakan... Lebih nikmat pakai sambel bawang dan nasi hangat. Kalau buat ngemil juga enak, sih.

Comments

Popular posts from this blog

Nilai-nilai Moral dalam Tembang Durma

A. Lirik dan Arti Tembang Durma Pict. from ISI JOGJA Official Site Bener luput ala becik lawan begja cilaka mapan saking ing badan priyangga dudu saking wong liya pramila den ngati-ati sakeh dirgama singgahana den eling (Diyono, 1992: 38-39) benar dan salah, untung dan rugi ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain karenanya berhati-hatilah, Tuan sekarang banyak tipu muslihat sadar selalu, Tuan B.  Makna Tembang Durma Tembang Durma berisi tetntang kemarahan serta kekecawaan terhadap keadaan dimana moralitas dianggap tidak lagi penting. Ketika seseorang telah mendapatkan kebahagiaan, kejayaan, serta kehormatan, orang tersebut menjadi lupa. Tindakan yang sewenang-wenang dibenarkan, sehingga terjadi penindasan dimana-mana. Dalam tembang Durma, masyarakat digambarkan mengalami kemunduran moral atau munduring tata krama . Dengan banyaknya kejahatan, penipuan, dan kesewenang-wenangan saat ini menunjukkan bahwa memang manusia sedang mengalam

Sekilas tentang Eiffel Tolong - Clio Freya (bagian 1)

Sebuah novel yang saya beli ketika SMP telah memikat saya dengan konten yang bertema romansa remaja yang tidak se-enteng novel remaja lainnya. Yakin, deh, Sista juga akan berpendapat kurang lebih sama dengan saya ketika membaca buku ini. Serial petualangan dan romansa gubahan Clio Freya akan memberikan kamu sensasi berbeda. Adrenalin kamu akan ikut terpacu setiap kali membayankan tenrang jalan hidup seorang Fay Regina Wiranata yang tidak mudah. Semula hidup Fay baik saja, normal, tanpa kejanggalan. Hanya rasa sepi yang sering ditemuinya karena kedua orang tuanya yang terlampau sibuk dengan pekerjaan serta perjalanan bisnis mereka. Dalam ketiga serialnya, Fay disebutkan memiliki tiga sahabat baik: Cici, Dea, dan Lisa. Berlibur ke Paris membuat teman-teman Fay iri berat, apalagi sendirian. Fay awalnya menikmati perjalanannya berkeliling Paris saat secara mengejutkan ia disergap dan diculik oleh pria gila bernama Andrew McGallaghan. Pertemuan itu seketika mengubah hari-hari bah

Sepenggal Sejarah di langit Kademangan Jebres, tahun 1825.

Suasana di kraton Surakarta makin memanas, Perang Jawa makin bergelora dan melebarkan pengaruh hingga tlatah kraton Surakarta. Sinuhun Paku Buwono VI yang simpati dengan perjuangan Pangeran Diponegoro berpikir keras agar dapat membantu perjuangan tetapi beliau tidak mau dukungannya itu diketahui oleh pihak Belanda. Untuk itu beliau merubah fungsi menara hilal di dataran tinggi Gunung Kendil menjadi menara pengintai Beteng Vastenburg yang merupakan tangsi pasukan Kompeni Belanda. Sebagai kelengkapan juga dibentuklah satuan prajurit telik sandi (pasukan pengintai) yang berjumlah tujuh orang. Sebagai senopati pasukan telik sandi itu adalah Taruna yang kemudian mendapat anugerah nama menjadi Ki Joyo Mustopo dan wakilnya adalah Suryo Padmo Negoro. Prajurit telik sandi ini merupakan pasukan berani mati yang diberi nama pasukan Balkiyo. Pasukan telik sandi yang bermarkas di menara hilal Gunung Kendil, bertugas mengawasi kegiatan Belanda di Beteng Vastenburg secara jarak jauh deng