Skip to main content

Bubur Tapioka dan Ubi Manis (Jenang UMBEL)

Kuliner satu ini punya tekstur yang unik: lembut, kenyal, dan creamy. Rasanya lembut memenuhi rongga mulut, lalu diikuti dengan rasa manis dari gula merah dan creamy dari santan.
Bubur yang terbuat dari tepung tapioka ini bisa jadi hidangan pembuka maupun penutup.
Beberapa orang Solo menyebutnya Jenang UMBEL. JENANG berarti bubur, dan UMBEL berarti ingus. Nama Jeneng UMBEL sendiri merujuk pada teksturnya yang kental dan agak lengket serupa cairan ingus.
Meski namanya bisa membuat kamu agak merinding, kamu tidak perlu khawatir dengan rasanya. Berikut adalah cara membuatnya:

BAHAN Jenang
100 gram tepung tapioka, larutkan dengan sedikit air 
1 keping (30 gram) gula merah, sisir halus
3 SDM gula pasir
Garam
300 ml air
100 gram ubi, potong dadu
Daun pandan / Vanili (opsional)

BAHAN Santan
200 ml santan sedang
Garam
Daun pandan

CARA MEMASAK
1. Didihkan air dengan gula merah hingga gula larut. Saring.
2. Didihkan larutan gula, lalu masukkan daun pandan dan ubi. Masak hingga ubi lunak, dan tambahkan garam.
3. Bila ubi telah lunak, buang daun pandannya.
4. Masukkan larutan tepung tapioka. Kecilkan api, lalu aduk hingga larutan tapioka berubah bening dan kental.
5. Masak santan bersama garam dan daun pandan hingga mendidih. Bila ingin santan agak kental, tambahkan larutan terigu atau tepung beras.
6. Sajikan jenang dengan larutan santan di atasnya.

Demikian resep sajian nikmat dan ringan. Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.

Comments

Popular posts from this blog

Nilai-nilai Moral dalam Tembang Durma

A. Lirik dan Arti Tembang Durma Pict. from ISI JOGJA Official Site Bener luput ala becik lawan begja cilaka mapan saking ing badan priyangga dudu saking wong liya pramila den ngati-ati sakeh dirgama singgahana den eling (Diyono, 1992: 38-39) benar dan salah, untung dan rugi ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain karenanya berhati-hatilah, Tuan sekarang banyak tipu muslihat sadar selalu, Tuan B.  Makna Tembang Durma Tembang Durma berisi tetntang kemarahan serta kekecawaan terhadap keadaan dimana moralitas dianggap tidak lagi penting. Ketika seseorang telah mendapatkan kebahagiaan, kejayaan, serta kehormatan, orang tersebut menjadi lupa. Tindakan yang sewenang-wenang dibenarkan, sehingga terjadi penindasan dimana-mana. Dalam tembang Durma, masyarakat digambarkan mengalami kemunduran moral atau munduring tata krama . Dengan banyaknya kejahatan, penipuan, dan kesewenang-wenangan saat ini menunjukkan bahwa memang manusia sedang mengalam

Sekilas tentang Eiffel Tolong - Clio Freya (bagian 1)

Sebuah novel yang saya beli ketika SMP telah memikat saya dengan konten yang bertema romansa remaja yang tidak se-enteng novel remaja lainnya. Yakin, deh, Sista juga akan berpendapat kurang lebih sama dengan saya ketika membaca buku ini. Serial petualangan dan romansa gubahan Clio Freya akan memberikan kamu sensasi berbeda. Adrenalin kamu akan ikut terpacu setiap kali membayankan tenrang jalan hidup seorang Fay Regina Wiranata yang tidak mudah. Semula hidup Fay baik saja, normal, tanpa kejanggalan. Hanya rasa sepi yang sering ditemuinya karena kedua orang tuanya yang terlampau sibuk dengan pekerjaan serta perjalanan bisnis mereka. Dalam ketiga serialnya, Fay disebutkan memiliki tiga sahabat baik: Cici, Dea, dan Lisa. Berlibur ke Paris membuat teman-teman Fay iri berat, apalagi sendirian. Fay awalnya menikmati perjalanannya berkeliling Paris saat secara mengejutkan ia disergap dan diculik oleh pria gila bernama Andrew McGallaghan. Pertemuan itu seketika mengubah hari-hari bah

Sepenggal Sejarah di langit Kademangan Jebres, tahun 1825.

Suasana di kraton Surakarta makin memanas, Perang Jawa makin bergelora dan melebarkan pengaruh hingga tlatah kraton Surakarta. Sinuhun Paku Buwono VI yang simpati dengan perjuangan Pangeran Diponegoro berpikir keras agar dapat membantu perjuangan tetapi beliau tidak mau dukungannya itu diketahui oleh pihak Belanda. Untuk itu beliau merubah fungsi menara hilal di dataran tinggi Gunung Kendil menjadi menara pengintai Beteng Vastenburg yang merupakan tangsi pasukan Kompeni Belanda. Sebagai kelengkapan juga dibentuklah satuan prajurit telik sandi (pasukan pengintai) yang berjumlah tujuh orang. Sebagai senopati pasukan telik sandi itu adalah Taruna yang kemudian mendapat anugerah nama menjadi Ki Joyo Mustopo dan wakilnya adalah Suryo Padmo Negoro. Prajurit telik sandi ini merupakan pasukan berani mati yang diberi nama pasukan Balkiyo. Pasukan telik sandi yang bermarkas di menara hilal Gunung Kendil, bertugas mengawasi kegiatan Belanda di Beteng Vastenburg secara jarak jauh deng