Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Dua Jalur Menerbitkan Buku: Positif dan Negatif

Teman-teman yang hobi banget nulis pasti punya harapan suatu ketika buku kita bisa ditemukan di toko buku konvensional maupun on-line, dan disandingkan bersama dengan karya penulis-penulis yang sudah tersohor, atau ingin melihat karya kita diberi label "Best Seller". Namun, salah satu kendala bagi penulis pemula seperti kita ini adalah bagaimana kita bisa menerbitkan buku karya kita sendiri. Pict taken from http://www.spartanburg2.k12.sc.us Ada dua cara yang bisa dipilih untuk menerbitkan buku. Satu, dengan Self Publishing atau menerbitkan, mencetak, dan menjual buku kita sendiri. Kedua, dengan melalui penerbit. dua cara tersebut memiliki kelebihan serta kekurangan. Kalau kita pilih Self Publishing, kelebihannya ada pada keuntungan yang akan kita dapatkan. Kita yang menghandle proses cetaknya, jadi kita tahu berapa kisaran harga jual buku, dan ingin kita jual dengan harga berapa. selain itu, kita bisa menentukan berapa eksemplar yang akan kita cetak, sesuai dengan pe

Nilai-nilai Moral dalam Tembang Durma

A. Lirik dan Arti Tembang Durma Pict. from ISI JOGJA Official Site Bener luput ala becik lawan begja cilaka mapan saking ing badan priyangga dudu saking wong liya pramila den ngati-ati sakeh dirgama singgahana den eling (Diyono, 1992: 38-39) benar dan salah, untung dan rugi ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain karenanya berhati-hatilah, Tuan sekarang banyak tipu muslihat sadar selalu, Tuan B.  Makna Tembang Durma Tembang Durma berisi tetntang kemarahan serta kekecawaan terhadap keadaan dimana moralitas dianggap tidak lagi penting. Ketika seseorang telah mendapatkan kebahagiaan, kejayaan, serta kehormatan, orang tersebut menjadi lupa. Tindakan yang sewenang-wenang dibenarkan, sehingga terjadi penindasan dimana-mana. Dalam tembang Durma, masyarakat digambarkan mengalami kemunduran moral atau munduring tata krama . Dengan banyaknya kejahatan, penipuan, dan kesewenang-wenangan saat ini menunjukkan bahwa memang manusia sedang mengalam

Tentang Sebuah Mimpi

Sejak pagi tadi, aku memulai kegiatan sepeti biasa. Layaknya anak gadis yang lain, pagi hari adalah saat yang paling melelahkan karena beban tugas harian yang harus dikerjakan. Karena hari ini libur, kusempatkan diri melanjutkan bab ke delapan draft novel di laptop. Di antara semua kalimat yang tersusun, terbayanglah satu kalimat tentang mimpi. Pict. from www.thecrispycorner.com Ketika masih kanak-kanak, kita begitu rajin bermimpi. Kita adalah pemimpi ulung yang penuh keberanian. Dengan bekal kejujuran seorang anak berani bermimpi setinggi langit. Jujur saja, aku pernah bermimpi menjadi wartawan ketika teman-teman sebayaku ingin jadi dokter dan pilot. Aku pernah bermimpi jadi pengusaha pakaian ketika teman sepermainanku ingin jadi guru dan polisi. Aku juga pernah ingin jadi detektif setelah terilhami film kartun Detective Conan. Aku pernah ingin menjadi pencipta robot setelah menonton Doraemon. Seiring bejalannya waktu, impian-impian yang dulu terasa dekat dan nyata itu sema