Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2015

Mau kembali ke Usia Berapakah Kamu?

Belum lama ini, saya buka situs survey berbayar toluna.com. Saya mengikuti survey untuk tujuan mengumpulkan point yang dapat ditukarkan dengan uang maupun giftie tertentu. Nah, saya menemukan sebuah pertanyaan yang sebenarnya adalah quick quotes. Pertanyaannya seperti ini, "Jika kamu mendapatkan kesempatan untuk kembali ke masa kecil, ke usia berapa tahunkah kamu akan kembali?" Jawaban yang saya baca dari comment-comment membernya itu lucu-lucu. Ada member yang memilih kembali ke usia semasa SMA. Katanya biar bisa memperbaiki nilai ebtanas. Hahaha... pasti tuh orang nilainya jelek tuh. Oops, sori bukannya mau menghina :D  Ada juga yang jawab kembali ke usia 3 tahun. Kenapa? Waktu saya baca, perut saya seperti dikocok-kocok. Rupanya itu karena di usia 3 tahun, dia nggak perlu memikirkan hal-hal rumit, termasuk mengikuti survey untuk memenangkan 2500 point di toluna. Dan memang betul, saya juga mengalami hal yang sama. Demi mendapatkan point, saya dan member lainnya harus

Soto Sederhana

sudah lama saya tidak posting pengalaman memasak. Beberapa waktu yang lalu, saya memasak soto untuk yang pertama kalinya. Meskipun belum pro, setidaknya rasanya tidak menyedihkan. kita mulai saja soto ala saya, :D Bahan Bumbu Halus: 4 siung bawang putih 3 siung bawang merah 2 cm kunyit (kalau tidak mau berwarna kuning tidak perlu pakai kunyit) 2 butir kemiri merica secukupnya (saya pakai merica bubuk merk L****U) 2 sdt garam (boleh juga sesuai selera) 2 sdt micin (opsional, kalau tidak pakai tidak masalah) 1-2 bungkus penyedap rasa (saya pakai R***O) Rempah Tambahan: 2 cm Lengkuas 1 batang Sereh 2 lembar daun salam 3-5 butir kapulaga Bahan Utama: 100 gram daging ayam rebus, suir-suir (bukan daging juga boleh, saya pernah buat soto tahu dan jamur juga, rasanya pun sama. jadi, tidak masalah kalau ayamnya diganti tahu atau jamur tiram. Kalau tahu dan jamur, tidak perlu direbus dahulu, bisa langsung dicampurkan dalam masakan) 100 gram kol/kubis 2 batang daun bawang 1

Baju Lebaran Diva

“Bu, Diva ingin punya baju baru untuk lebaran besok,” kata Diva kepada Ibunya yang sedang menjahit mukenanya yang robek. “Bu...” “Iya, Sayang. Kita tunggu Bapak pulang dulu, ya,” jawab Ibu dengan sabar. “Assalamu’alaikum.” Mendengar suara Bapak di balik pintu, Diva segera bergegas membukakan pintu dan langsung memeluk Bapak. “Wa’alaikum salam. Bapak, semua teman Diva sudah punya baju baru.” “Lho, Bapak biar istirahat dulu, dong,” kata Ibu sambil menyuguhkan secangkir teh hangat. Sepulang bekrja Bapak biasanya minum teh hangat. Bapak tersenyum, “Diva mau baju baru untuk lebaran?” Diva mengangguk dengan semangat. “Besok ikut Bapak, ya. Kita beli baju baru buat Diva.” Mendengar keputusan Bapak, Diva bersorak dengan gembira. Ia tidak sabar menunggu besok. Ketika pagi sudah datang, Diva pun berangkat ke pasar bersama Bapak dan Ibu. Dengan mengendarai sepeda motor, mereka pun tiba di pasar terdekat dengan rumah mereka. “Bapak, ayo nanti bajunya keburu habis,” Diva menarik-

Puasa Santi

Matahari terbit, menampakkan sinarnya yang kuning keemasan. Saat-saat seperti ini biasanya banyak orang yang bermalas-malasan karena berpuasa. Tetapi, bagi Santi, meskipun berpuasa ia tetap rajin dan bersemangat. Ketika pagi datang, Santi bergegas membantu Ayah dan Ibu menyiapkan dagangan yang akan mereka bawa ke pasar. Ayah dan ibu Santi adalah pedagang sayuran di pasar. Setiap hari Santi membantu Ibu menata sayur-sayur yang akan diangkut dengan becak Ayah. “Sudah siap semua?” tanya Ayah kepada Ibu dan Santi. “Siap, Yah!” seru Santi dengan penuh semangat. Ayah pun mengayuh becak tuanya melewati jalanan licin dan berbatu. Jalan yang berkelok-kelok tidak menjadi penghalang bagi Ayah untuk menjemput rezeki. Santi yang duduk di kursi penumpang bersama Ibu, menyanyikan lagu-lagu yang diajarkan di sekolah sebagai ungkapan kebahagiaannya. Ayah dan Ibu juga ikut bernyanyi, sehingga tidak terasa mereka sudah sampai di pasar. “Santi, ambilkan sawinya, Nak,” pinta Ibu dengan lembu